Terpaku
Entah kenapa puing-ouing kenangan itu masih memporak-porandakan hidupku
Beribu waktu
Dan ribuan kapas yang jatuh
Serta selusin metamorfosa kupu-kupu
Sungguh
Aku masih rindu
Sepanajang jalan trotoar kita berjalan di taman
Alun-alun ibukota yang tiap minggu berjubel dengan pedangan asongan
Lalu-lalang besi-besi tua di jalan raya
Aku masih Rindu
Serpihan air mata ketika beda pandangan terlontar antara kita
Senyum dan Tawa di simpul bibirmu dan merah pipimu di lingkar jilbabmu
Aku Masih Rindu
Teriakan histories ketika naik tornado, Hampir Tangis (kau memelukku) ketika kita di Gua Hantu
Berjalan bergandengan tangan sepanjang kita menyisiri Jatim Park
Kau berceratuk*
Aku hanya tersenyum saja
Masih ingat kau paket yang kuberikan padamu???
Surprise itu??
Bukankah pernah kujanjikan sebuah paket ketika kau rindu padaku???
Waktu, paket itu datang juga kan??
Sesosok pemuda datang ke Asrama Akbid Malang yang kau ibaratkan seperti “penjara”
Aku kadang ketawa mendengarnya ketika kau menyebutnya sebagai penjara
Tapi toh itu semua demi kebaikanmu kan??
Akhirnya paket itu datang juga kan??
Dengan setangkai bunga mawar yang ku beli di splinded took bunga kesukaanmu dibelakang RSU Saiful Anwar itu??
Kau bertetiak “Maaaaaaaaaaaaaaaaasssssssssssssssss”
Seolah mimpi kan katamu??
Ya itulah aku
Betapa gilanya aku mencintaimu ketika itu sampai-sampai Mataram-Malang dengan Jarak tempuh 2 Jam itu??
Itu sebelum Lumpur lapindo mulai meluap
Karena Bandara Juanda ke Terminal Bungur tak lebih dari setangah jam
Terminal Bungur – Terminal Arjosari Malang sejam lebih
Taxi kira-kira 15menit (hehehe masih ingat kan aku???)
Hingga sore hari akhirnya aku harus kembali
Kau pun sempat tak mengijini
Pesawatnya harusnya berangkat jam 3 Surabaya-Mataram harus kutunda sampai penerbangan hari itu juga yang terakhir, dapat!!! Jam 8 malam
Perpisahan tak bisa dihindari juga
Meski seharian penuh kita bersama
Aku harus balik sayang…
Tetaplah bertahan di ‘penjaramu’ sampai selesai demi cita-citamu dan masa depanmu
Hingga saat itu……
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Hingga Sekarang……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Sampai aku sekaratpun nanti
bahkan ketika nyawa ini terhenti dan mata tak lagi membuka
Mungkinkah masih
Kau kenang semua ini?????????????????????????????????????????
~ Memori Sepanjang Mataram – Malang dalam sehari semalam, tanggal berapa aku lupa karena terlampau begitu bahagia hingga aku tak mencatatnya, tapi masih tercatat disini: HATI ~
Ungkapkan Isi Hati Ketika Embun Menetes Ke Bumi Sinar Mentari Pun Beranjak Berdiri
Selasa, 25 Mei 2010
Selasa, 04 Mei 2010
Mengingatmu Lagi
Mengingatmu Lagi
di Pantai Ini
Memori-memori terserak luluh lantak
dan kau pun tak akan pernah peduli
sebab kau sudah tak ingat lagi
sebab kau telah ada pengganti
Disini
Masih Aku terpatri dengan janji: Ucap Kangenmu dan Rindumu yang selalu menggebu-gebu, Janji Setiamu sampai Mata tak lagi membuka, Keluh Kesahmu yang setiap saat kudengarkan selalu; "seperti di penjara" ucap bibirmu yang indah itu
dan Disini
entahlah
terdampar dmana ini
masih kumenanti
penggantimu yang ku yakin adalah terbaik bagiku nanti.......
di Pantai Ini
Memori-memori terserak luluh lantak
dan kau pun tak akan pernah peduli
sebab kau sudah tak ingat lagi
sebab kau telah ada pengganti
Disini
Masih Aku terpatri dengan janji: Ucap Kangenmu dan Rindumu yang selalu menggebu-gebu, Janji Setiamu sampai Mata tak lagi membuka, Keluh Kesahmu yang setiap saat kudengarkan selalu; "seperti di penjara" ucap bibirmu yang indah itu
dan Disini
entahlah
terdampar dmana ini
masih kumenanti
penggantimu yang ku yakin adalah terbaik bagiku nanti.......
Minggu, 25 April 2010
Dan Aku Teringat Lagi
Dan Aku Teringat Lagi
Berulang Kali
Meski Kepergianmu Sedikit Kusesali
Karena Kau Pergi Tanpa Permisi : Begitu Saja
Dan disini; Masih tak henti-henti ku khalwati sendiri yang berulang kali tak pernah pergi
Wajah-wajah membayang dalam ingatan
entah sampai kapan
sebab semua tak bisa kupungkiri
karena ini : HATI
Berulang Kali
Meski Kepergianmu Sedikit Kusesali
Karena Kau Pergi Tanpa Permisi : Begitu Saja
Dan disini; Masih tak henti-henti ku khalwati sendiri yang berulang kali tak pernah pergi
Wajah-wajah membayang dalam ingatan
entah sampai kapan
sebab semua tak bisa kupungkiri
karena ini : HATI
Kamis, 28 Januari 2010
SUNYI
Semakin Terasa
Betapa Kesendirian ini harus kubawa kemana
Entah Kemana Dia atau Siapalah yang dulu pernah ada
Sesak Melanda ketika khalwat sunyi ini tersering Q khatami
----Titik KULMINASI---
kemana lagi aku harus melabuhkan airmata?
sementara Dermaga yang kutuju entah kemana arah dan rimbanya.....
Betapa Kesendirian ini harus kubawa kemana
Entah Kemana Dia atau Siapalah yang dulu pernah ada
Sesak Melanda ketika khalwat sunyi ini tersering Q khatami
----Titik KULMINASI---
kemana lagi aku harus melabuhkan airmata?
sementara Dermaga yang kutuju entah kemana arah dan rimbanya.....
Langganan:
Postingan (Atom)